Pengantar: Coding Bukan Lagi Milik Anak IT
Dulu, banyak orang menganggap coding hanya untuk mahasiswa Teknik Informatika atau Ilmu Komputer. Padahal sekarang, skill Pemrograman sudah jadi kebutuhan lintas bidang. Baik mahasiswa ekonomi, hukum, komunikasi, bahkan seni, mulai dituntut paham dasar-dasar coding.
Kenapa? Karena kita hidup di era digital. Hampir semua pekerjaan kini berhubungan dengan teknologi, dari analisis data, otomatisasi, hingga pengolahan informasi. Dengan menguasai coding, mahasiswa memiliki nilai tambah kompetitif yang akan sangat menentukan masa depan mereka.
Data Kebutuhan Talenta Digital di Indonesia
Menurut laporan Kominfo dan berbagai riset:
-
Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital baru hingga Tahun 2030. Artinya, setiap Tahun dibutuhkan sekitar 600.000 talenta baru agar target tercapai (Kompas, 2025).
-
Riset Dicoding memperkirakan total kebutuhan talenta informatika mencapai 23 juta pada 2025, dengan kebutuhan sekitar 1,2 juta talenta per Tahun untuk mendukung Indonesia Emas 2045 (GadgetDiva, 2025).
-
Sayangnya, lulusan IT saat ini sekitar 600 ribu per Tahun, tapi hanya 2% yang benar-benar bekerja di bidang IT. Bank Dunia mencatat hanya 16% lulusan Ilmu Komputer yang berhasil menjadi developer atau profesi terkait teknologi (Katadata, 2025).
Artinya: gap masih sangat besar. Di sinilah peluang terbuka bagi mahasiswa dari jurusan non-IT yang mau belajar coding.
Mengapa Mahasiswa Non-IT Harus Belajar Coding?
Beberapa alasan utama:
-
Peluang Kerja Lebih Luas
Lebih dari 70% perusahaan global menganggap skill coding sebagai nilai tambah bahkan untuk karyawan non-IT (AzuraLabs, 2025). -
Mendukung Karier di Bidang Lain
-
Ekonomi & bisnis → analisis data dengan Python/Excel.
-
Hukum → memahami teknologi untuk kasus siber & privasi data.
-
Komunikasi → membuat konten interaktif atau menganalisis tren digital.
-
-
Meningkatkan Daya Saing Global
Revolusi industri 4.0 & 5.0 menuntut pekerja dengan skill digital. Coding adalah “bahasa baru” abad ini.
Tren Minat Belajar Coding di Indonesia & Asia Tenggara
-
Indonesia Digital Society Index 2023 mencatat peningkatan literasi digital dan minat pelatihan coding, terutama di kalangan mahasiswa.
-
Sektor e-learning coding tumbuh lebih dari 25% per Tahun di Asia Tenggara.
-
Negara tetangga seperti Singapura & Malaysia juga mendorong kurikulum coding sejak sekolah dasar.
Fakta ini menunjukkan coding bukan lagi “opsional”, tapi akan menjadi basic skill seperti bahasa Inggris.
Apa yang Terjadi Jika Mahasiswa Tidak Punya Skill Digital?
Tanpa skill digital, termasuk coding:
-
Kesempatan kerja semakin sempit, karena banyak posisi minta minimal paham teknologi.
-
Rentan digantikan AI/otomatisasi, karena skill manual saja tidak cukup.
-
Kalah bersaing dengan fresh graduate yang punya skill tambahan coding/data.
Dengan kata lain, tidak belajar coding = risiko tertinggal.
Bahasa Pemrograman Paling Cocok untuk Pemula 2025
Buat mahasiswa non-IT, tidak harus langsung belajar yang rumit seperti C++ atau Java. Cukup mulai dari:
-
Python → paling populer, mudah dipahami, cocok untuk data analysis & AI.
-
JavaScript → penting untuk website, aplikasi, dan interaktif.
-
SQL → dasar untuk mengelola dan menganalisis data.
Belajar satu bahasa ini saja sudah cukup membuka banyak peluang.
Bagaimana Cara Mulai Belajar Coding Tanpa Background IT?
-
Mulai dari online course gratis → Codecademy, W3Schools, Dicoding atau di IT Eight Academy.
-
Gunakan studi kasus nyata → misalnya analisis data kampus, buat website portfolio.
-
Belajar konsisten 30 menit per hari → jauh lebih efektif daripada belajar 5 jam sekali seminggu.
-
Ikut komunitas → Discord, Telegram, atau grup kampus.
Belajar Coding Bersama IT Eight Academy
Belajar coding tidak harus mahal dan rumit. Di IT Eight Academy, kami menyediakan kursus dasar-dasar programming yang cocok untuk mahasiswa IT maupun non-IT.
Kurikulum kami dirancang:
-
Mudah dipahami dari nol.
-
Studi kasus nyata sesuai kebutuhan industri.
-
Didampingi mentor berpengalaman.
🚀 Jadi kalau kamu mahasiswa yang ingin menambah skill coding dasar untuk bekal masa depan, jangan tunda lagi. Belajar sekarang = investasi masa depanmu.
Kesimpulan
-
Indonesia sedang krisis talenta digital.
-
Mahasiswa, baik IT maupun non-IT, wajib punya skill coding untuk bertahan dan bersaing di dunia kerja.
-
Belajar coding bisa dimulai dari dasar, tidak sesulit yang dibayangkan.
-
Minat coding sedang meningkat, jangan sampai kamu tertinggal.
“Coding bukan hanya tentang jadi Programmer, tapi tentang punya mindset Problem Solving di era digital.”
Sumber Referensi
-
Kompas (2025) – Indonesia Butuh 600.000 Talenta Digital Baru Setiap Tahun
-
GadgetDiva (2025) – Riset Dicoding: Indonesia Perlu 23 Juta Talenta Informatika Pada Tahun 2025
-
CNN Indonesia (2024) – RI Butuh 9 Juta Talenta Digital Hingga 2030
-
Katadata (2025) – Baru 16% Lulusan Ilmu Komputer Jadi Developer
-
Azura Labs (2025) – Mengapa Mahasiswa Non-TI Harus Belajar Coding?
-
Hybrid (2025) – Tren Coding 2025 di Asia Tenggara